Floresnews.id - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Nusa Tenggara Timur (NTT) Julie Sutrison Laiskodat mendorong para penenun tenun ikat di provinsi itu agar bermental wirausaha untuk bisa bersaing di pasar.
"Penenun-penenun kita harus bisa memiliki mental enterpreneur dengan menjaga kualitas produk dan harga agar bisa bersaing," katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu, (6/8/2022).
Ia meminta agar para penenun menghasilkan karya tenun secara rutin atau beberapa kain tenun dalam seminggu dengan menjaga kualitas. Produksi tenun ikat, kata dia, tidak bisa hanya dilakukan pada momentum tertentu seperti saat pameran, kunjungan pejabat, dan sebagainya.
Baca Juga: Datangi Bareskrim, Kuasa Hukum Bharada E Mengundurkan Diri
"Kalau hanya sekali-sekali seperti itu maka orang yang membeli juga mungkin hanya karena kasihan dan hanya saat itu saja, tidak berkelanjutan," katanya.
Penenun tenun ikat yang menggunakan pewarna dari tanaman, kata dia, juga bisa menghitung untuk mengantisipasi pasokan bahan baku yang sewaktu-waktu bisa habis dan harus didatangkan dari pihak lain.
Selain itu, menurut dia, wajib menghitung jasa menenun yang dikalkulasikan secara profesional dengan prinsip semakin tinggi tingkat kesulitan dalam menenun, maka nilai jasa lebih tinggi.
Julie Sutriso berharap semakin banyak para penenun tenun ikat bisa menjual produknya di Dekranasda dengan kualitas dan harga yang bisa bersaing agar bisa dipasarkan secara berkelanjutan.
Baca Juga: Simak! Ini 4 Teknik Bercinta Yang Dapat Menghasilkan Anak Kembar, Nomor 4 Paling OK
Artikel Terkait
Perpustakaan sajikan kegiatan literasi semakin menarik bagi anak muda
Sedang Bertengkar dengan Pasangan? Meminta Maaflah dengan 6 cara Elegan Berikut Ini
Simak! Ini 4 Teknik Bercinta Yang Dapat Menghasilkan Anak Kembar, Nomor 4 Paling OK
Moeldoko: Aksi Terorisme tidak bisa Berlindung dibalik Agama
Usai cekcok dengan pacar, mahasiswa Pekanbaru gantung diri di kos
Begini Kronologis Kecelakaan Bus Tumpangan Puluhan Polisi di Waelengga, Matim
Tak Terima Nilai Rendah di Kampus, Mahasiswa Ini Bunuh Diri, Kepikiran Biaya Kuliah
Datangi Bareskrim, Kuasa Hukum Bharada E Mengundurkan Diri