Ruteng, Floresnews.id - Tersendatnya penyaluran dana Tambahan Penghasilan (Tamsil) bagi para tenaga kesehatan (Nakes) di kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Tenggara Timur (NTT), pada tahun 2022 ini kembali dikritisi oleh anggota DPRD Manggarai, Silvester Nado.
Menurut Nado, lambatnya Surat Keputusan (SK) yang tak kunjung dikelurkan oleh Bupati Manggarai merupakan sebuah fenomena baru yang menunjukan mundurnya roda pemerintahan di Manggarai saat ini.
Karena itu, Bupati Manggarai dinilai tidak punya hati untuk memenuhi hak dari para tenaga medis sebab menjadi seorang pemimpin hendaknya menggunakan hati sehingga peka dengan situasi yang ada.
Baca Juga: Pesawat Susi Air dilaporkan hilang kontak
"Peristiwa keterlambatan pembayaran tambahan penghasilan (TAMSIL) hanya karena SK Bupati belum dibuat merupakan salah satu fenomena baru dalam menjalankan roda pemerintahan di Kabupaten Manggarai," kata Nado, melalui pesan WhatsApp, mengutip RakyatNTT.com, Selasa (21/6/2022).
Dikatakannya, menjadi pemimpin hendaknya peka dengan jeritan hati dan tangisan dari bawahan.
Dengan begitu, para Nakes yang telah mengabdi setulus hati, haknya tak boleh terkesan diabaikan sebab mereka memiliki kebutuhan keluarga setiap hari, apalagi jika kebutuhan itu wajib terpenuhi.
Padahal, insentif dan Tamsil yang diterima mereka sangatlah jauh dari layak. Disisi lain, justru disumbat proses pencairannya.
Baca Juga: Menhan Prabowo dan PM Kamboja tukar pikiran tentang ASEAN
Ironinya lagi, lanjut Nado, SK Bupati yang seharusnya mudah dibuat namun terkesan diperusulit untuk diterbitkan.
"Situasi ini sangat ironi menurut saya. SK Bupati yang seharusnya mudah dibuat tapi terkesan dipersulit untuk diterbitkan. Ada apa sebenarnya di balik kebijakan seperti ini. Jangan sampai uang ini sengaja diendapkan dengan tujuan yang terselubung," kritik Politisi Asal Reok Barat itu.
Nado juga mengatakan, sebagai ujung tombak masyarakat atas pelayanan kesehatan sekaligus terlibat bagian proses pembangunan di Manggarai, sudah seharusnya para Nakes wajib dihargai oleh pemerintah dengan memenuhi hak mereka.
"Tenaga kesehatan senantiasa menjadi ujung tombak dalam pelayanan kepada masyarakat sebagai bagian dari proses pembangunan di Manggarai. Mereka wajib dihargai oleh pemerintah dengan memenuhi apa yang menjadi hak-hak mereka," tutupnya.
Baca Juga: Studi: pria yang tidak subur kemungkinan dua kali lebih beresiko terkena kanker payudara
Sebagaimana diketahui, sejak tahun 2022, Tenaga Kesehatan (Nakes) di Kabupaten Manggarai, NTT, belum menerima Tambahan penghasilan (Tamsil). Ketidakjelasan pencairan Tamsil tersebut, dikeluhkan oleh para Nakes.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, drg. Tomy Hermopan, menjelaskan, pihaknya sekali tidak menginginkan keterlambatan pemberian tamsil para Nakes. Sebab Tamsil merupakan perangsang kinerja atau kreativitas dan merupakan hak dari pegawai. Namun hingga saat ini, pihak Dinkes masih menunggu SK Bupati Manggarai.
"Kalau SK Bupati sudah keluar, lansung kita cairkan. Tapi sampai saat ini belum ada informasi. Saya kalau diperintahkan dan ada SK, langsung cairkan. Tetapi soal kapan dan kenapa belum, nanti ditanyain di bagian keuangan yang mungkin khusus bagian itu atau di bagian organisasi," kata drg.Tomy.
Artikel Terkait
Seorang wanita menjadi korban penipuan, Polisi Bongkar Kasus Penipuan di Medsos
Everton Tertarik Untuk Datangkan Harry Winks Dari Tottenham Hotspur
Inter Lanjutkan Komunikasi Dengan Paulo Dybala
Aaron Ramsey Minta Rp62 Miliar Untuk Mengakhiri Kontraknya Di Juventus
Sindikat Kecurangan Perdagangan BBM Dibongkar Polisi